Pages

Jumat, 15 Juni 2012

Farewell Our Dearest Lindri


Telah berpulang saudari kita Lindri Rahayudi dalam tragedi kecelakaan maut di Balong Bendo, Sidoarjo pada pukul 04.25 WIB. Kecelakaan maut yang terjadi antara travel Joy, truk trailer, dan mobil panther yang merenggut sahabat karib kami Lindri.

Pagi itu, Senin 11 Juni 2012 pukul 07. 40, saya baru datang di kampus untuk mengikuti mata kuliah Pragmatics. Pagi itu terasa lebih sepi dibandingkan pertemuan minggu lalu karena jumlah mahasiswa yang hadir lebih sedikit hanya 8 orang saja. (mungkin karena ini adalah mata kuliah pilihan saja). Saat itu sedang ada presentasi oleh Mbak Echa dan Mbak Eksi. Saya sedang asik menyimak presentasi kedua teman saya tersebut kemudian saya melihat Mbak Lindri berjalan keluar kelas sambil menggenggam handphone nya, rupanya dia ada telepon. Tak lama Mbak Lindri pun kembali ke dalam kelas dan mengemas seluruh buku dan laptopnya, dia izin untuk pulang lebih awal dikarenakan akan pulang ke Blitar untuk melayat pamannya yang telah meninggal dunia. Akhirnya Mbak Lindripun pergi meninggalkan kelas begitu saja, tapi yang aneh, perasaan saya kok mengatakan, "hmmm... ada apa ya, kok tiba-tiba ada sesuatu yang kurang pas di hati..." dan sayapun menatap Mbak Lindri saat dia berjalan keluar kelas.

------------

Keesokan harinya, Selasa 12 Juni 2012 sekitar pukul 9, saya mendapat sms dari Mbak Novi bahwa telah Mbak Lindri telah meninggal karena kecelakaan maut tersebut akan tetapi berita tersebut masih simpang siur karena belum ada kejelasan dan kepastian dari pihak kepolisian setempat bahkan jasad Mbak Lindri belum ditemukan keberadaannya. Teman-teman yang lain pun sibuk mencari kebenaran berita tersebut dan kami berharap berita tersebut tidak faktual. Setelah sekian waktu, keberadaan Mbak Lindri masih dinyatakan hilang dan masih dalam proses penyisiran area di sekitar TKP.

Sore hari sudah menjelang dan kamipun memutuskan untuk pergi ke Blitar pada esok hari untuk memberi support moril pada keluarga Mbak Lindri. Kamipun berangkat dari Surabaya pada pukul 8 pagi keesokan harinya. Walaupun ada beberapa halangan akan tetapi niat baik selalu ada jalan, teman-temanpun akhirnya berangkat menuju Blitar. Setibanya di rumah duka sekitar pukul 15.15 kamipun berusaha sebaik mungkin memberikan dukungan moril pada keluarga yang ditinggalkan. Ada hal yang sedikit ganjil disini. Pada saat ibu Mbak Lindri menyampaikan titipan Mbak Lindri untuk Mbak Ussy, titipan tersebut adalah kunci motor dan STNK milik Mbak Ussy yang sebelumnya dibawa Mbak Lindri. Ketika di Surabaya, beberapa waktu terakhir memang menggunakan motor milik Mbak Ussy untuk beraktivitas. Keanehanya adalah kenapa kunci motor dan STNK yang seharusnya dibawa malah dititipkan pada ibunya yang berada di Blitar. Apabila ditelaah secara logis, ibu Mbak Lindri belum pernah bertemu langsung dengan Mbak Ussy, dan apakah Mbak Ussy akan mengambil kunci motor yang berada di Blitar dari Surabaya?! Tapi ini mungkin keajaiban dan petunjuk Allah SWT.

Semoga amal dan ibadah Mbak Lindri diterima Allah SWT dan ditempatkan di sisi yang terbaik. Ya Allah Ya Rabb, ampuni Mbak Lindri atas segala dosa yang diperbuat, baik yang sengaja maupun tak sengaja. Berilah perlindunganMu Ya Rabb pada Mbak Lindri dari berbagai macam siksa, lara, cobaan, dan hal-hal buruk di alam sana. Ya Allah, limpahkan keselamatan, cinta dan kasihMu, petunjuk, penerangan, serta tuntunanMu pada Mbak Lindri dari kegelapan alam kubur. Amin

Selamat jalan teman, sahabat, saudari, keluarga ku. Semoga perjalananmu lancar dan penuh tawa di sana. Sampai jumpa, kita pasti akan bertemu lagi. Kebersamaan kita memang hanya sementara di sini akan tetapi perbedaan alam yang tipis ini tak akan memutuskan perasaan cinta kasih antara kita semua. Teman-teman dan saya pasti sangatlah merasa kehilanganmu saat ini. Kami akan terus berdoa untukmu dan terus mengenangmu dalam hati kami sepanjang masa kami di dunia.

Selamat jalan Lindri Rahayudi.







Salam Luar Biasa !!!

Pandu Prasodjo





2 komentar: