Pages

Senin, 12 Desember 2011

Cerita Dari Seorang Supir

Kemarin, hari Minggu tanggal 12 Desember saya memindahkan beberapa barang - barang saya ke lokasi yang baru. Saya hanya memindahkan etalase dan beberapa barang yang lumayan berat, jadi saya memutuskan untuk menyewa mobil pick up carteran. Saya menelpon hari pemilik mobil carteran tersebut hari Kamis minggu lalu, dan kami membuat janji untuk mengangkut barang.

Kamipun bertemu pada hari Minggu siang untuk mengangkut barang - barang tersebut, setelah semua barang dinaikan ke atas mobil pick up, sayapun ikut duduk di depan untuk memandu pak supir ke lokasi. Pada saat kami berdua di dalam kabin mobil, kamipun memulai percakapan kami dengan topik-topik yang santai dan sedikit basa-basi. Setelah berbasa-basi (ciri khas orang Indonesia dalam speech act), saya mengetahui kalau pak supir adalah orang asli Blitar yang merantau di Surabaya. Beliau sebelumnya adalah seorang kernet dan supir truk akan tetapi sekarang beliau menjadi seorang supir mobil carteran.

Dalam perjalanan beliau berpesan kepada saya kalau kelak bila saya berumah tangga, janganlah ada hal yang ditutup-tutupi antara suami dan istri. Jadilah suami yang bertanggung jawab dengan cara memenuhi kebutuhan istri dan anak nanti. Untuk masalah rezeki, janganlah terlalu dikejar karena rezeki itu bagaikan angin, semakin dia dikejar semakin lari kencangnya. Tetapi kalau rezeki itu sudah milik kita, dia pasti akan menghampiri kita sendirinya sejauh kita percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian, hal lain yang perlu saya catat adalah sebagai seorang laki-laki itu harus berani dalam artian kita bertanggu jawab sepenuhnya atas hal yang telah kita perbuat dan sebagai kepala keluarga kelak, laki-laki lah yang berperan sebagai pelindung.

Nah, saudara-saudara, dari sepenggal cerita dari seorang supir benar-benar membuka mata saya sebagai seorang laki-laki.

Salam Luar Biasa

Pandu Prasodjo


0 komentar:

Posting Komentar