Pages

Kamis, 31 Maret 2011

Memilih Hidup maka Memilih untuk Beresiko

Keinginan untuk slalu berkembang memang tidak semudah apa yang sudah kita pikirkan, akan banyak sekali halangan merintang mulai dari sebuah mikroba hingga gunung tinggi yang menjulang dan siap untuk merobohkan serta mengubur tekad, semangat, serta mimpi-mimpi kita. Berkembang menjadi lebih baik akan menjadikan kita sosok pribadi yang lebih utuh akan tetapi akan banyak hal yang siap menghadang kita dan memupuskan harapan kita.

Manusia adalah makhluk yang unik. Mereka tidaklah statis dalam berbagai aspek dalam manusia itu sendiri, manusia memiliki pribadi yang dinamis, selalu berubah, yang mana dapat berubah setiap waktunya. Ada kala dimana kita menjadi sosok yang penuh canda tawa serta penuh dengan aura yang sangat positif akan tetapi ada kala dimana kita menjadi sosok yang murung, pendiam, penyendiri dan memancarkan aura negatif disekitarnya. Ini adalah kemanusiaan seorang manusia dan sangat wajar dalam perjalanan hidup seorang manusia. Mungkin dikala seseorang sedang dalam posisi memiliki aura yang positif, akan sangat mudah dan nyaman dalam pengkondisian dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Dan disaat seseorang dalam kondisi yang murung, ada baiknya untuk diam dan merenung sesaat. Ternyata ada lagi faktor yang mempengaruhi seseorang dalam proses recovery, proses pengembalian kondisi perasaan ke kondisi semula, yaitu karakter dari manusia itu sendiri. Tiap manusia dipastikan memiliki kumpulan karakter yang berbeda-beda dan kombinasi karakter tersebut hampir tidak ada yang sama. Karakter yang dimiliki manusia sesungguhnya merupakan kumpulan dari karakter-karakter yang sudah kita kenal. Manusia tidak dapat memiliki satu karakter saja karena itu akan membuat manusia seperti robot yang tidak dinamis dan unik. Apabila seorang manusia berkarakter memiliki tingkat pengendalian perasaan yang baik, maka proses recovery akan menjadi lebih singkat dibandingkan dengan manusia yang berkarakter melankolis atau sensitif dengan kondisi dan keadaan yang ada.

Pada saat ini saya merasa bahwa saya sedang berada dibawah atau kondisi perasaan sedang kurang baik sehingga saya harus melakukan proses recovery pada perasaan saya untuk kembali keatas atau paling tidak pada titik nol (netral). Disisi lain saya merupakan manusia yang kurang dapat mengembalikan kondisi perasaan saya dalam waktu yang singkat kecuali ada event-event tertentu yang dapat mengkatalisasi perasaan saya sekarang. Kalau saya runtut kembali, sudah hampir lima hari ini proses recovery yang saya lakukan, akan tetapi masih saja masih belum menyentuh titik nol. Saya tidak tahu kenapa atau bagaimana, dengan tiba-tiba kondisi perasaan saya menjadi drop mendadak. Apakah karena saya termasuk orang yang sensitif akan hal-hal yang berbau personal tentang saya. Kadang saya suka membuat perasaan-perasaan yang "kurang enak" dalam diri menjadi angin lalu saja agar kondisi perasaan saya terjaga dengan baik. Mungkin menjadi orang sensitif adalah suatu anugerah bagi saya, karena dengan menjadi sensitif saya menjadi tau akan perasaan orang lain dengan lebih mudah dan dapat menangkap serta memahami pola pikir dan karakter orang lain dengan lebih mudah. Saya juga seorang yang agak susah dalam bersosialisasi, akan tetapi itu bukanlah kendala dan saya tidak dapat mangkir dari kehidupan sosial saya. Kalau boleh saya bercerita, tak tau kenapa, sejak saya kecil tepatnya dari SD, saya menyadari bahwa sayapun sedikit mengalami kendala dalam membina pertemanan dalam ruang lingkup kelas. Saya merasa ada suatu jarak atau tameng yang mengelilingi saya sehingga saya tidak dapat merasa akrab satu sama lain, akan tetapi ada beberapa teman yang dapat benar-benar dekat dengan saya. Kalau saya amati dalam perjalanan hidup saya, saya merasa mereka segan, ada yang tidak suka tetapi diam saja, mereka suka membicarakan tentang saya entah itu hal yang baik atau buruk, saya cenderung merasa terkucil karena teman-teman saya hanya berbicara sebatas percakapan transaksional saja. Menanyakan kabar, say hello, berbasa-basi kaku saja, dan tidak bisa sampai menyentuh pembicaraan yang hangat dan berlanjut menyenangkan. Dan "beruntungnya" hal tersebut masih terus berlanjut samapai sekarang. Banyak sekali pertanyaan tentang diri saya sendiri, apakah saya seorang yang tidak asik? apakah saya seorang yang egois? apakah saya seorang yang membosankan? apakah saya sorang yang mau menang sendiri? saya bingung... saya masih meraba-raba ada apa sebenarnya dengan diri saya.

Selebihnya saya bersyukur dan berusaha menjalankan kehidupan saya sebaik mungkin. Berdoa, berusaha, serta melakukan yang terbaik dalam hidup. Karena memilih hidup adalah memilih untuk beresiko walaupun kita tidak pernah memilih untuk dilahirkan di dunia ini. Tetapi itu pertanda bahwa Tuhan memberi kepercayaan kepada kita untuk menjalani ujian yang luar biasa untuk kehidupan selanjutnya yang lebih luar biasa.



Salam Luar Biasa !!!

Pandu Prasodjo

1 komentar:

  1. saat ini saya mengalaminya lagi, saat-saat dimana saya mulai menarik diri lagi dari pergaulan karena suatu hal yang kurang nyaman, tp sekali lagi, hidup ini adalah resiko dan saya harus lebih semangat lagi dalam memikul resiko yang sudah disiapkan untuk saya... ^^

    Maju terus dan tetap semangat...

    BalasHapus