Pages

Kamis, 27 Oktober 2011

Sepenggal Cerita dari Jakarta

"Hari ini aku merasa sedikit lega karena aku sudah bercerita dengan ibuku di sini. Aku bercerita tentang keluh kesahku tentang perasaanku dalam ruang lingkup pekerjaanku. Walaupun masalah yang aku hadapi belum selesai, paling tidaklah aku meraasa lebih plong dan lebih ringan.

Kalau boleh aku bercerita, di tempat kerjaku aku seorang yang senang akan apa yang aku lakukan walaupun itu sesungguhnya bukan kewajibanku. Aku hanya merasa senang saja, tidak lebih. Tanpa memikirkan bayaran apa yang akan aku dapatkan atau imbalan serta pujian apa yang akan aku dapatkan. Aku tidak pernah berpikir sampai ke arah sana karena aku senang dan aku ingin terus berkembang. Tapi munkin ada saja orang yang melihat bahwa saya seorang yang cari muka, atau ingin menonjol di depan atasan, atau ingin pamer dan bayak lagi sangkaan negatif dari mereka.

Sesungguhnya aku tak mempermasalahkan hal tersebut, tapi aku seolah olah selalu diawasi tindak tandukku seakan mereka akan siap menerkamku bila ada kesalahan-kesalahan yang akan kuperbuat. Tapi aku tidak boleh berpikir negatif, karena berpikir secara negatif akan membuat aura kita dan pola pikir yang akan kita sampaikan menjadi negatif pula. Oleh karena itu, saya memilih untuk selalu berpikir positif bahwa apa yang kualami ini harusnya menjadi titik dimana aku harus dekat dengan mereka dan lebih banyak berkomunikasi dengan mereka.

Ada benarnya bila kita seharusnya tidak mencampur adukkan kegiatan keluarga dengan pekerjaan. Mungkin ini salah satu sebab adanya permasalahaan ini. Ini bisa jadi benar karena saya sangat nyaman ketika saya berkomunikasi dan berinteraksi dengan rekan kerja saya yang benar-benar saya anggap sebagai ibu saya. Mungkin ini kesalahan saya yang mana saya tidak bisa menempatkan diri saya dalam kondisi yang pas. Tetapi saya sungguh mencitai keluarga saya disini walaupun, menurut saya, mereka bukan keluarga sedarah daging akan tetapi kedekatan kami apa layaknya keluarga yang sesungguhnya."


Cerita ini saya buat ketika saya masih belajar bekerja di Jakarta. Kejadian ini saya lupa tepatnya kapan akan tetapi seingat saya bulan Maret - April. Saya sungguh senang dan terharu bila membaca lagi kejadian-kejadian ini. Terima kasih kepada semua pihak yang membuat saya lebih dewasa lagi dan cerita ini saya buat   berdasarkan perasaan saya saja serta tidak ada niatan menyinggung pihak manapun. I LOVE YOU ALL...

Salam Luar Biasa!!!

Pandu Prasodjo


0 komentar:

Posting Komentar