Pages

Jumat, 07 Oktober 2011

Yang Penting Legowo

Orang Jawa itu terkenal sensitif, ini murni dari hasil renungan saya sendiri sih tapi belum dibuktikan dengan pengamatan tertentu, dan legowo. Legowo itu pasrah dengan apa yang telah diterima pada saat ini atau lebih tepatnya "mudah bersyukur". Walaupun kadang dengan sifat Legowonya itu orang Jawa jadi merasa mudah sungkan, mudah merasa tidak enak, dan yang paling penting menjadi manusia yang rendah hati. Bersyukurlah bagi orang-orang yang Legowo, siapapun anda dan dari manapun anda berasal, anda adalah manusia yang  benar-benar menjadi "orang Jawa".

Saya mau sedikit bercerita tentang kejadian yang saya alami kemarin maghrib pas setelah pulang dari kerja, saya sampai di kos. Kejadian ini sebenarnya bukan saya alami secara fisik akan tetapi via sms dan berdampak pada psikologis saya sebagai "orang Jawa". Anggap saja saya sedang mencoba mengungkapkan perasaan yang saya pendam kepada seseorang. Dari awal saja balasan sms yang saya terima kurang pas di hati saya, maklum saya orang Jawa ( ini jurus ngeles saya yang sedang ngetren... hehehe :p ), tiap kata yang ada di sms tersebut sangatlah offensif dan tak mencerminkan tata krama dalam berbahasa. Tata bahasa yang saya dapat darinya mencerminkan saya itu seolah-olah...... (ah, tak sampai hati saya ngomongnya). Akhirnya saya berkesimpulan bahwa usaha positif saya ditanggapi dengan negatif (sekali ), tak apalah yang penting saya sudah plong untuk mengungkapkan hal tersebut. Dan yang paling penting saya Legowo atas hal itu, itu merupakan pengalaman yang luar biasa serta membangun kedewasaan saya.

Inilah orang Jawa versi Pandu Prasodjo, orang jawa yang sabar, yang penuh pengertian, sensitif perasaannya akan penggunaan bahasa, dan Legowo. Jadi berbahagialah bagi anda yang memang menjadi manusia yang legowo, itu adalah karakter yang kuat dalam membangun dan melihat segala permasalah dengan lebih kritis dan pikiran yang jernih. Saya mengutip dari perkataan dosen saya, Suharsono, Ph.D., remove the cloud on your brain, careful thought, and clarity of mind.


Salam Luar Biasa,

Pandu Prasodjo

0 komentar:

Posting Komentar